Evaluasi Semester Ganjil, Wali kelas SMAN 5 Pinrang 'Turun Gunung' silaturahim ke orang tua siswa
Kehadiran pengawas baru di SMAN 5 Pinrang Bapak Drs. Namiruddin Mide membawa suasana segar bagi warga SMAN 5 Pinrang. Begitu banyak arahan dan petunjuk yang beliau sampaikan saat menghadiri rapat pembagian tugas di SMAN 5 Pinrang beberapa waktu lalu. Dan salah satu arahan beliau sehubungan dengan siswa yang tidak mengikuti pelajaran secara daring di semester satu yakni dengan melakukan kunjungan rumah kepada siswa yang bermasalah tersebut.
Menyikapi arahan dan petunjuk beliau, Bapak Anwar S.Pd selaku wakasek kesiswaan bergerak cepat dengan mengumpulkan data siswa yang bermasalah di semester satu dari para wali kelas. Data tersebut menjadi acuan siapa saja siswa yang harus dikunjungi. Setelah data terkumpul kegiatan berkunjung ke rumah siswa pun mulai dilakukan dengan menggerakkan para wali kelas sebagai ujung tombak pemecahan masalah. Dalam kunjungan tersebut para wali kelas bergerak dan tetap mematuhi protocol kesehatan, pakai masker, dan Jaga jarak
Apresiasi yang luar biasa patut diberikan kepada para wali kelas atas perjuangannya dalam berkunjung ke rumah siswa. Kunjungan dari rumah ke rumah merupakan suatu pekerjaan yang membutuhkan kondisi fisik yang baik apalagi di tengah pandemic. Di tengah terik matahari para wali kelas terus saja berjuang mencari siswa hingga menemukan alamat mereka. cerita suka duka pun menyertai perjalanan dalam mencari rumah para anak wali mereka. Ada wali kelas dengan kondisinya membawa serta dua orang anaknya berkunjung walaupun disadari sangat rentan membawa anak di masa pandemic ini. Ada pula cerita wali kelas yang hampir digigit anjing. Ada rumah siswa yang ternyata seisi rumah dalam keadaan isolasi mandiri. Namun dibalik cerita duka tersebut ada cerita suka yang menyertai. Mereka mendapatkan sambutan yang baik dari orang tua siswa dan disuguhi air panas dan cemilan. Beberapa wali kelas juga mendapat buah tangan dari orang tua siswa berupa buah dan bunga. Berkunjung ke rumah siswa menjadi pengalaman yang menarik tersendiri bagi para wali kelas.
Selain bertujuan untuk mencari informasi mengapa siswa tersebut tidak dapat melakukan proses belajar secara daring, kunjungan wali kelas juga menjadi ajang silaturahim antara orang tua/wali siswa dengan guru selaku orang tua kedua siswa. Hasil dari kunjungan tersebut ditemukan beberapa kasus yang menjadi penyebab siswa tidak dapat secara aktif mengikuti pelajaran secara daring. Salah satunya adalah siswa tidak memiliki kuota karena ketidakmampuan orang tua membelikan kuota, bahkan ada siswa yang tidak memiliki hand phone Android yang bisa digunakan belajar daring.. Kasus yang memprihatinkan adalah ketika orang tua gatek alias gagap teknologi. Melihat anak menggunakan HP orang tua tersebut menganggap anaknya belajar daring, padahal kenyataan anak tersebut hanya membuka aplikasi lain misalnya FB atau game.
Dengan ditemukannya berbagai penyebab siswa tidak mengikuti pembelajaran daring di semester satu, diharapkan dapat ditemukan pemecahan masalah yang dihadapi masing masing siswa. Sehingga semester dua proses belajar sudah bisa berjalan dengan efektif. Dan kerja keras para wali kelas dapat berbuah manis. Bravo wali kelas. #Rahma_Idrus
Komentar
Jadilah yang pertama berkomentar di sini